Keburukan dan Kebaikan Nasib Manusia
Ada beberapa hal yang terkadang dilewatkan manusia pada masa kejayaan-nya dan akhirnya membuat manusia kehilangan kesempatan dan menyesali ketika semua hal baik telah berlalu. Sesungguhnya manusia tahu betul pada kelemahan dirinya yang selalu saja ada dan sulit untuk dihilangkan tetapi itulah manusia dimana tidak akan mau mengakui kesalahan-nya sehingga lebih baik tetap hidup dalam kesalahan besar daripada harus menyadari-nya sendiri.
Tidakkah merasa sedih akan nasib seperti ini?
Sesungguhnya manusia bisa menjadi lebih baik ataupun tidak, itu semua atas dasar kemauan-nya sendiri untuk dapat merubah dirinya atau tidak. Jika kita berkaca pada keburukan hidup maka segala hal cacat bisa dipoles lagi akan tetapi jika kita selalu berkaca pada kelebihan dan kesempurnaan diri maka kapan kita bisa menyadari semua kekurangan yang selalu ada?
Aku pernah mengalami banyak keburukan dalam hidup dan ketika aku berkaca hanya pada keburukan tersebut maka aku sadar akan kesalahan yang sudah aku lakukan, keburukan yang kudapatkan setara bahkan sesungguhnya jauh lebih sedikit jika dibandingkan dengan kesalahan yang kubuat. Itu aku sadari betul dengan baik.
Terimakasih ya Allah atas kehidupan berwarna ini yang membuatku sadar akan hal-hal yang mungkin belum pernah disadari oleh oranglain dan memberikan banyak aneka pikiran di dalam benakku. Suka atau tidak-nya diriku pada kehidupan ini, aku sendiri sudah menyadari dan memahami betul seluruhnya.
=============================================================
Lukisan Kehidupan Manusia
Tahukan anda, kalau sesungguhnya setiap manusia yang terlahir di dunia, dikaruniai talenta sebagai pelukis dan berjiwa seni?
Seni merasa, seni mendengar, seni menangis, seni berbicara, seni marah, seni tertawa, seni berbuat baik, seni mengasihi, seni menghormati, seni menghargai dan seni-seni lainnya. kesenian itulah yang menyatu dalam keseharian manusia hingga tanpa disadari manusia sudah menjadi pelukis.
Setiap aktivitas yang kita lakukan, sama seperti kita sudah menggoreskan satu garis dalam kanvas kehidupan kita. Bisa kita hapus atau kita belokkan atau kita beri warna yang berbeda selagi kita mampu dan memiliki kesempatan. Indahnya lukisan kehidupan hanya bisa kita nikmati saat kita sudah mengakhiri hidup, saat dimana kita tak lagi dapat mengubah lukisan kehidupan yang kita goreskan sendiri.
Tetapi jika kita menghargai hidup dan berusaha menciptakan lukisan kehidupan yang terbaik bukan hanya bagi diri kita tapi juga bagi oranglain, maka lukisan kehidupan kita akan menjadi mahakarya. Kelak pelukis-pelukis muda akan lahir dan mencoba meniru indahnya mahakarya kehidupan kita.
Goreslah kanvas kehidupan anda dengan seni aneka warna, karena kita tak pernah tahu kapan waktu melukis kehidupan itu usai.
=============================================================
Hidup Saat Ini..
Kehidupan di dunia sesungguhnya dipenuhi akan warna yang tidak diketahui dasar dan perubahan apa yang akan terjadi. Dasar kehidupan manusia didirikan atas ego dan harapan manusia itu sendiri. Kehidupan sosial manusia dalam ber-masyarakat sesungguhnya adalah yang akhirnya perlahan menjadi permulaan dimulainya petualangan dunia. Pada saat ini, zaman ini, sosialita masyarakat sudah mencapai tahap dimana tidak lagi adanya harapan namun hanya tersisa keinginan semata. Kenapa dikatakan seperti itu? Karena sudah adanya strata, kesetaraan bahkan jenjang sosial yang menyebabkan keegoisan manusia dalam bermasyarakat menguasai kehidupan itu sendiri.
Kita dapat mengambil contoh dalam pertemanan antar teman sekolah, dimana semua orang memahami dan mengakui bahwa kata persahabatan merupakan kalimat yang digunakan untuk membatasi jenjang sosial diantara setiap siswa. Saling takut membicarakan satu sama lain, saling takut mencela masing-masing kekurangan, saling takut untuk dikhianati, tingkat sosial yg membedakan dalam peringkat, RAS yang menimbulkan perbedaan dan segala ketakutan yang menyebabkan tidak adanya kepercayaan. Itu hanya salah satu contoh bagian dari kenyataan dalam kehidupan.
Tetapi itulah kehidupan. Kehidupan adalah sekolah yang sesungguhnya. Dikatakan sekolah karena disitu kita belajar, disitu kita mencoba lulus dan apabila dapat lulus berarti itulah kebahagian hidup. Kehidupan memiliki kebahagiaan dan penderitaan. Malaikat kebahagiaan berperang dengan iblis penderitaan, berdiri diantara mereka adalah manusia. Manusia ditarik oleh harapan dan yang lainnya ditarik oleh keputusan. Keduanya bermain dengan hati manusia dan dihadapan kita manusia memanggil kebijaksanaan untuk pembebasan.
No comments:
Post a Comment